Post info

Label:


Comments 0


Author: Natalia Hippy

Bohong kalau ada pernyataan seseorang yang tidak ingin“ BAHAGIA”. Semua orang pasti inginkan sesuatu yang membuat hidupnya bahagia. Secara fitrah manusia sebagai mahluk sosial diciptakan Allah SWT dengan segala keinginan demi tujuan mendapatkan yang terbaik dalam hidupnya. Dan yang pasti kebahagiaan adalah tujuan yang utama.

Tiap manusia mempunyai kemampuan yang berbeda dalam menggapai kesempurnaan kebahagiaan dalam kehidupannya. Adapun kebahagiaan yang diharapkannya pun di capai dengan jalan yang berbeda. Ada yang menggapai tujuan kebahagiaan dengan mengedepankan nilai ibadah dan ada juga yang menggapai kebahagiaan cukup dengan mengedepankan ego individualismenya, yaitu kebahagiaan dapat dirasakan apabila tujuannya dalam segi materi terpenuhi.

Untuk tujuan kebahagiaan yang mengedepankan nilai ibadah dapat diukur pada satu titik nilai keimanannya. Dapat dijabarkan apabila seorang hamba akan dapat merasakan kebahagiaan yang sempurna apabila dia mampu menata cara pandang terhadap kebahagiaan yang sedang dia raih dan mengaplikasikannya kedalam nilai keimanan dalam kehidupannya.

Dalam perjalanan mencapai puncak tujuan yang tertinggi, dirinya senantiasa mengikrarkan diri sepenuhnya dalam kesempurnaan ibadah semata-mata menggapai keridhoan dari Tuhannya, Allah SWT. Sehingga sepanjang perjalanan yang dia lalui dalam menggapai kebahagiaan tersebut dirinya akan dapat merasakan kebahagiaan yang hakiki apabila dalam jiwanya bisa “ Melihat Allah SWT “.

Selain itu dia Bisa merasakan kehadiran Allah lekat diantara urat lehernya dan selalu menyertai dalam setiap langkahnya. Dia juga akan selalu berlaku hati-hati setiap langkahnya agar tidak terjerumus dalam jurang kemaksiatan, kedzoliman, kemunafikan dan kekufuran. Dia akan merasakan kebahagiaanyang yang tidak bernilai kalau dia mampu mengekang hawa nafsunya dan menjalankan ibadah sesuai dalam tuntunan dalam kitab suci Al Qur’an dan Sunnah Rasul.

Sedangkan pencapaian kebahagiaan dengan cara yang menuju ego individualisme atau lebih ringan dijabarkan sebagai bentuk kedzoliman yang hanya mementingkan dirinya sendiri dalam meraup kebahagiaan yang setinggi-tingginya terhadap harta duniawi misalkan harta benda, pangkat, harga diri dan sebagainya. Untuk tujuan dalam segi materi saja biasanya lebih banyak menghabiskan waktunya sia-sia demi meraup harta sebanyak-banyaknya. Kewajiban ibadah dan sholat tidak dia kerjakan, keluarga tidak dia pedulikan, akhlak yang baik dia tinggalkan dan sebagianya.

Tipikal orang demikian adalah termasuk orang yang merugi karena tidak penah mensyukuri segala apa yang sudah Allah berikan kepadanya. Dia akan banyak menghalalkan segala cara demi tujuannya tercapai. Dan yang lebih memprihatinkan yaitu sudah Tidak bisa lagi membedakan mana jalan yang baik sesuai norma agama atau bukan alias jalan yang dimurkai Allah SWT. Yang penting tujuan utamanya dapat tercapai yaitu kebahagiaan didunia. Na’udzubillah!.

Sungguh Allah SWT Maha Adil, Maha Kasih dan Maha Sayang kepada setiap hamba terutama kepada hambanya yang beriman. Walaupun seorang hamba yang telah melupakan Tuhannya, Allah masih memberi kebahagiaan. Begitu juga kepada hamba-Nya yang beriman. Semuanya diberi Allah bahagia dengan adil dan penuh kasih sayang. Subhanallah!

Sebagai wacana untuk lebih mengingat Allah atas dasar rasa syukur dan ibadah, tiap mahluk yaitu manusia punya cara dan strategi yang berbeda dalam hidupnya untuk meraih kebagaiaan tersebut.

Seperti yang sudah kita bahas di atas ada yang menempuhnya dengan cara bijak dan professional dalam konteks sebagai mahluk yang bertendensi pada hukum-hukum Allah melalui Norma Agama sehingga ruang gerak untuk menggapai kebahagiaan masih dalam porsi yang wajar dan normal tanpa menimbulkan rasa tidak nyaman buat orang lain.

Apabila terdapat perbedaan sudut pandang, terhadap karakter jiwa yang mementingkan diri sendiri dan tidak segan-segan menghalalkan segala cara demi menggapai bahagianya maka manusia seperti itu selayaknya kita doakan agar sadar pada hakekat hidup yang sebenarnya. Semoga Allah memberikan ampunan dan menerangi jalan sehingga akan berjalan dijalan yang benar. Amin.

Marilah kita tundukkan jiwa kita dari gemerlap duniawi yang menyilaukan mata. Jangan pernah kita lupa bahwa kekuasaan tertinggi atas suatu keputusan adalah rahasia Allah SWT. Sebagai seorang beriman yang kita lakukan adalah berdoa dan berusaha. Selebihnya kita serahkan pada keputusan Allah SWT. Karena Dia-Lah Allah yang lebih lebih tahu mana yang terbaik untuk kita lakukan. Jangan pernah menyesal apabila keputusan Allah SWT yang datang untuk kita tidak sesuai dengan harapan kita. Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang Maha Mengetahui. Allah SWT juga Maha Kasih pada semua hamba-Nya. DIA tahu apa yang terbaik untuk kita jalani.

Kita ambil contoh cuplikan cerita, sebut saja si Fulan. Dia adalah karyawan teladan yang mendapat tugas dari tempatnya bekerja untuk mengerjakan sebuah proyek besar di luar kota. Segala keperluan akomodasi sudah disiapkan termasuk tiket pesawat dan jadwal jelas. Sejak awal beberapa jam sebelum berangkat ujian Allah sudah ada dengan sakitnya si buah hati. Padahal semalam semuanya baik-baik saja. Tapi demi tugas mulia sebuah amanah dari perusahaan akhirnya perawatan buah hatinya dia serahkan kepada pendamping hidupnya.

Ujian belum selesai disitu, entah apa atau memang sudah Allah tentukan pas ketika si Fulan siap berangkat ke bandara ternyata taksi yang dia tumpangi mendadak mogok sehingga dia harus mencari taksi pengganti. Kebetulan jalan yang dilewati saat ini merupakan jalan pintas masuk perumahan jadi jarang ada taksi yang lewat jalan itu sehingga dia minta bantuan operator terminal taksi. Beberapa menit kemudian taksi pengganti pun datang.

Setelah keluar dari area perumahan tampak jalan lebih padat lalu lintasnya padahal kurang beberapa menit lagi jadwal pesawat akan berangkat. Subhanallah! Sepanjang jalan si Fulan terus berdoa agar dimudahkan jalannya oleh Allah. Ternyata kenyataan yang terjadi justru kebalikan jalanan makin padat kabar terakhir yang dia dengar dari radio kota mengabarkan adanya demo massal buruh pabrik atas keberatan terhadap di berlakukannya undang-undang yang baru. Hampir tiga puluh menit taksi yang ditumpangi si Fulan terjebak macet.

Ketika taksi yang membawa si Fulan merapat dipintu bandara sudah empat puluh lima menit pesawat berangkat meninggalkannya. Si Fulan cuma bisa termangu sambil menatapi tiket pesawatnya yang sudah tidak berlaku lagi. Akhirnya dia putuskan untuk membeli tiket baru untuk jadwal keberangkatan pesawat berikutnya.

Kesabaran si Fulan akhirnya Allah ganti dengan sebuah kejutan . Tersiar kabar bahwa ada musibah. jatuhnya pesawat dan yang dimaksud tak lain pesawat yang tadinya hendak si Fulan pakai. Ada hikmah dari semua ini bagi si Fulan. Dibalik duka serta atas kesabarannya dia dapatkan imbalan yang sesuai menurut pandangan Allah dengan terselematkan jiwanya dari jatuhnya pesawat tersebut. Kalau saja tidak ada rentetan kejadian yang membuat keberangkatan si ulan menjadi tertunda tentu dirinya ikut dalam bagian korban jatuhnya pesawat. Allah Maha tahu tentang apa yang diluar rencana manusia. Wallahu A’lam.

Atas cerita hikmah tersebut hendaknya kita jadikan acuan untuk bersabar dan tawakal atas segala apa yang Allah beri untuk kita. Letakkan masalah demi masalah kedalam bagian dari rasa syukur kita kepada Allah. Sesungguhnya masalah yang timbul kalau kita pahami dan dapat menyiasatinya adalah bagian dari rasa syukur.

Sesungguhnya Allah dalam memberikan masalah adalah sebuah ujian bagi hamba-Nya yang terpilih. Jangan berkecil hati dan berburuk sangka kepada Allah atas ujian yang datang bertubi-tubi.Ada hikmah dan rencana lain menurut Allah terbaik untuk kita. Atau sebuah petunjuk bahwa kita bagian dari hamba-Nya yang terpilih. Tetaplah sabar dan tawakal kepada Allah SWT. Sesungguhnya hadiah istimewa bagi hamba yang sabar adalah Surga. Subhanallah! Semoga kita semua masuk kedalam hamba Allah yang beriman. Amin.

0 komentar:


Posting Komentar